Tag Cloud

Blogumulus by Roy Tanck and Amanda Fazani Distributed by SC Community

Jumat, 20 Maret 2009

MATI SURI ATAUKAH AKHIR…???




Krisis global yang mengancam dunia kini menjadi momok tersenderi bagi perekonomian dunia, bahkan sempat mengguncangkan publik bahwa perusahaan yang notabene bisa dikatakan besar dan berkembang se-kelas Fannie Mae and Freddle Mac yang kesehariannya memberikan garansi hutang, akhirnya berbuntut dengan kebangkrutan. Bahkan salah satu perusahaan investasi bank AS Lehman Brother kini juga mengalami nasib yang sama, untukmenyelamatkan dua perusahaan terbesar itu Bush mempunyai inisiatif untuk menjalankan misi penyelamatan lewat aliran dana kas pajak warga negaranya sebsar 200 miliar dolarAS.
Jika merujuk pada pernyataan Roy Davies(1996) dalam bukunya ‘The History of Money From Ancient Time oi Present Day’ bahwa sepanjang abad 20 telah terjadi lebih dari 20 krisis besar yang melanda. Dalam pengertian ini dapat kita ambil kesimpulan bahwa setiap 5 tahun sekali memungkinkan terjadinya krisis. Amerika kini harus menanggung dosa masalalu yang sempat dia lakukan bahkan keadaan terburuk Amerika mengalami keruntuhan dalam hal ekonomi sampai ke pusat-pusatnya. Sebagai ‘the central of economy life’kini statusnya mulai dipertanyakan. Dibalik semua rekayasasosialyang terjadi ada duapoint pertanyaan yang tesirat padabenak public, yang pertama ‘apakah ini sebagai tanda keruntuhan dari system kapitalisme global?’ atau yang kedua ‘setelah kejadian ini apakah akanada suatu formulasi (paham) baru?’
Berkaca pada bangsa sendiri Indonesia juga terkena imbasnya, sebagai Negara yang hamper rutin meng-ekspor dalam sektor riil Indonesia mendapatkan bagian juga dalam resesi yang dialami Amerika, banyaknya perusahaan swasta yangterpaksa harus gulung tikar mengakibatkan banyaknya Pemutusan Hubungan Kerja (PHK) sehingga guncangan terhadap keadaan ekonomi dan kehidupan semakin terasa. Tapi anehnya perekonomian syariah yang ada hustru tenang-tenang saja, bank-bank konvensional semakin menciut dalam peredaran.Ternyatamemang benar Islam menjawab semua solusi kehidupan. Bahkan kalau kita tinjau ulanh mata uang kertas (fiat money) hanya mempunyai nilai ekstrinsik yang tertera dalam tulisan di mata uang kertas itusendiri. Ada solusi baru yang cukup menarik yaitu diberlakukannya system Dinar-Dirham, pada tahun 1944 dalam system Bretton Woods masih ada kaitannya antara dolar dan emas, dalam artian $35 dolar dapat ditukar dengan 1 ons emas (31 gram). Tetapi pada tahun 1971 sistem itu dibekukan oleh Richard Nixon, mulai saat itu dolar tidak boleh ditukar dengan emas (Hasan, 2005). Emas mempunyai beberapa keunggulan, selain merupakan komoditi yang dapat di perjual-belikan emas juga memiliki nilai instrinsik yang melekat pada bobot dan timbangan dari dirinya sendiri. Mungkin hal ini terdengar sepele tapi kondisi riil mengatakan demikian. Kebijakan yang diambil barat perlu kita tinjau ulang sebatas apa mereka mendzolimi Negara-negara lain hanya demi membusungkan perutnya, tapi kini sang singa sedang menangis kelaparan jangan sampai kita menjadi umpan yang lezat untuk membangkitkan gairah singa yang kelaparan.
Percayalah suatu materi sifatnya hanya sementara dan akan musnah ketika masa (waktu) sudah menghendaki, begitu pula hegemoni kapitalisme global. Apakah ini tanda kehancuran mereka dan kemenangan kita..?? atau apakah ini hanya sebagai mati suri dari faham tersebut….??? Wallahu’alam bishowab.
(Red: Femyla As-sa’diyah)










Diterbikan di Dinamika

Tidak ada komentar:

Posting Komentar